LajuBerita - Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia ini mengatakan, pemakzulan Presiden Amerika Serikat oleh DPR AS pada Rabu (18/12/2019) waktu setempat harus lebih diwaspadai oleh kita negeri kita.
Adapun pemakzulan Trump yang dilandaskan pada dua pasal yang diajukan oleh DPR, yaitu penyalahgunaan kekuasaan serta menghalangi penyelidikan Kongres.
Selanjutnya, kedua pasal tersebut akan dibawa ke level Senat dengan masa sidang yang dijadwalkan pada 2020.
"Amerika Serikat telah memutuskan untuk kongres Amerika Serikat melakukan impeachment (pemakzulan) terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar bisa menciptakan ketidakpastian tinggi. Ini tentu sangat berpengaruh terhadap perilaku ekonomi, baik perusahaan maupun sebagai konsumen," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Sebelumnya, Bendahara Negara juga mengatakan, dunia tengah diliputi kondisi ketidakpastian yang membuat perekonomian global melambat secara keseluruhan.
Pemakzulan Trump turut menambah sentimen negatif terhadap perkembangan ekonomi dunia yang sebelumnya telah diliputi ketidakpastian karena Brexit yang belum juga berakhir, eskalasi ketegangan hubungan antara Korea Selatan dengan Jepang, Amerika Serikat, dan China, hingga yang terpenting adalah ekonomi negara berkembang yang masuk ke jurang resesi.
Sri Mulyani mengungkapkan, dengan berbagai ketidakpastian tersebut, pelaku ekonomi akan lebih cenderung menahan aksi dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Misalnya saja, konsumen akan cenderung menahan konsumsi dan mencadangkan dana yang dimiliki karena kekhawatiran prospek ekonomi ke depan tidak lebih baik.
Begitu pula pengusaha yang cenderung akan menahan investasi.
"Tentu saja dengan keputusan ini yang sebagai menahan adalah untuk memperlemah ekonomoi. Pada 2019, ekonomi hampir setiap negara mengalami perlemahan karena tidak pasti, baik berasal dari ekspor maupun impor, kemudian merembes ke konsumen rumah tangga maupun investasi perusahaan," jelas dia.
Namun demikian, Sri Mulyani masih tetap optimistis dengan realisasi kinerja ekonomi dalam negeri pada akhir tahun yang hanya tinggal dua pekan lagi.
Menurut dia, pada Desember ada faktor musiman, yaitu libur akhir tahun Natal dan tahun baru yang bakal mendorong ekonomi domestik.
"Dari sisi penerimaan pajak sektor-sektor tertentu menunjukkan adanya penguatan. Ini nanti bagus untuk masuk pada 2020. Namun, kewaspadaan harus kita tingkatkan," ujar dia.
إرسال تعليق