LajuBerita - Aref Fedulla, warga negara Indonesia (WNI) eks anggota ISIS ungkapkan penyesalannya karena telah membawa seluruh keluarganya ke Suriah. Bahkan beliau juga mengajak ibu dan anaknya. Kini, pria yang sudah berstatus sebagai tahanan itu tidak tahu lagi harus berbuat apa.
"Itu merupakan hal yang paling gila dalam hidup saya. Saya membawa seluruh keluarga saya ke Suriah," kata Aref kepada Sommerville.
Ia mengakui keputusannya membawa seluruh keluarganya di tahun 2015 lalu ke Suriah sebagai kesalahan terbesar dalam hidupnya. Aref tidak tahu harus berbuat apa, sebab masih dipenjara dan tak kunjung diproses hukum.
"Kami harus ke pengadilan. Dan sekarang, kami tidak tahu apa yang sebenarnya kami lakukan di sini selama dua tahun terakhir," ujar Aref.
Pria itu menceritakan mantan anggota ISIS lainnya ada yang sudah berada di penjara selama tiga sampai empat tahun tanpa proses hukum selanjutnya.
Selain itu, Aref tidak tahu apakah pemerintah Indonesia harus memulangkan dia dan keluarganya.
"Tidak ada satu orang pun dari Indonesia yang mendatangi saya dan berbicara pada saya. Tidak ada satu orang pun," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyebut BNPT akan segera memulangkan 600 WNI eks ISIS dari Timur Tengah ke Indonesia. Fachrul mengatakan sebagian besar WNI eks ISIS tersebut dalam keadaan terlantar.
Sebanyak 47 dari 600 WNI eks ISIS tersebut berstatus tahanan. Sementara sisanya merupakan pengungsi biasa.
Wacana pemulangan WNI eks ISIS terus bergulir. Presiden RI Joko Widodo sampai saat ini menyatakan masih memperhitungkan plus minus terkait wacana pemulangan WNI eks ISIS dari Timur Tengah.
إرسال تعليق