SBY Bersedia Kasus Jiwasraya Ditarik ke Masa Lalu

LajuBerita - PPP memohon agar permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak untuk dijadikan adu domba pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan saat ini dengan pemerintahan Preisden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut menanggapi pernyataan SBY yang bersedia jika masalah Jiwasraya ditarik ke masa lalu.

"PPP meminta semua pihak agar tidak menjadikan persoalan Asuransi Jiwasraya sebagai bahan adu domba antara pemerintahan SBY dan pemerintahan saat ini," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan, Jumat (27/12/2019).

Menurut Arsul, langkah tepat untuk memahami masalah Jiwasraya adalah dengan melakukan audit investigatif atas semua proses bisnis serta transaksi dan keadaan keuangannya selama 10 tahun terakhir. Arsul juga meminta OJK dilibatkan dalam audit investigatif itu.

"OJK perlu mengambil inisiatif ini dengan melibatkan BPK sebagai lembaga yang diberi kewenangan melakukan audit dan perhitungan kerugian negara. Dari audit investigatif inilah diharapkan akan ditemukan fakta sejak kapan Jiwasraya bermasalah dan mengapa masalah tersebut menjadi terakumulasi semakin membesar," ujarnya.

Arsul menambahkan bahwa PPP mendukung bahwa dibentuknya pansus Jiwasraya. Asal, baginya pansus bekerja secara proporsional dan bisa mencari akal masalah asuransi tersebut.

"Pansus adalah salah satu instrumen pengawasan yang dimiliki DPR. Oleh karena itu sepanjang wacana Pansus Jiwasraya ini proporsional dalam rangka mencari akar masalahnya, maka PPP tidak alergi terhadap wacana pembentukan pansus ini," ucap Arsul.

Dihubungi terpisah, Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) meminta masalah Jiwasraya tak disikapi dengan bawa perasaan (baper). Menurut Awiek, ada gejala persoalan Jiwasraya pada 10 tahun lalu yang semuanya adalah ulah direksi BUMN tersebut.

"Risiko pasti akan sangat tinggi yang kita terima dari saham gorengan. Dan itu semua ulah direksi Jiwasraya, bukan ulah Presiden. Jadinya ndak perlu baper dan jangan pula ibarat menggaruk pada bagian yang tidak gatal," ujar Awiek.

Jika sebelumnya, staf pribadi Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ossy Dermawan yang sudah menceritakan respon SBY terkait masalah PT Asuransi Jiwasraya (Persero). SBY merespons sangat baik mengenai masalah Jiwasraya saat menerima tamu, dan tamu itu juga menyampaikan kasus Jiwasraya jika ingin ditarik ke masa lalu.

Ossy mengatakan, SBY tak mempermasalahkan jika masalah Jiwasraya ditarik ke masa malu. Jika, kata dia, pejabat saat ini enggan bertanggungjawab terkait masalah yang membelit asuransi pelat merah ini.

"SBY menjawab dengan tenang, bahwa: Kalau di negeri ini tak ada satu pihak pun yang mau bertanggung jawab atas kasus Jiwasraya, maka baiknya salahkan saja masa lalu," tutup Ossy, Jumat (27/12).

Post a Comment

Previous Post Next Post